Emooonnnn........dengerin ya !!


Persanabatan bagai kepompong
Merubah ulat menjadi kupu – kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah………..

Mungkin lirik lagu itu sangat pas ketika kita menggambarkan atau mendeskribsikan seorang sahabat. Ya…. SAHABAT. . . . seseorang yang siap menerima kita disaat kesedihan itu datang.
Begitupun dengan diriku. Aku mempunyai beberapa orang sahabat. Tepatnya sahabat SMPku. Diantaranya adalah Dita Purnomo atau yang akrab aku panggil Emon atau Doraemon. Tau gak kalian, kenapa aku panggil dia doraemon?? Soalnya wajah dia itu kotak, pakai kacamata dan mirip banget sama doraemon. Liat ajah ne fotonya kaLo gak percaya :
  • Foto jaduL 

  • Foto terUpdate.

nah noh, bandingin deh foto waktu SMP sama yang sekarang. Lok dulu keg doraemon, sekarang malah mirip Surya Saputra gimana gitu. hihihi abisnya kumisnya itu Lho udah tumbuh ...... jadi tambah Lucu. Hihihi Maap Emon maap……!!

kembaLi Ke Topik awaL..... 
Kita udah berpisah sekitar 3 tahun yang lalu, ketika itu dia memutuskan untuk pindah ke Surabaya dan meninggalkan sebuah desa, dimana kita telah dipertemukan. Dia melanjutkan di salah satu sekolah ternama di Surabaya. Sedangkan aku, bersama sahabatku lainnya tetap bersekolah di desa kami. Awalnya aku berat banget buat berpisah dengan Emon ( ups…. Bukan km aja Lho Mon, hihi tapi yang lainnya juga). Tapi bagaimana lagi, keadaanlah yang menuntut dia untuk meninggalkan kami.
Semenjak lulusan itu ( 20 Juni 2008 ) kita telah resmi dinobatkan sebagai LULUSAN SMP Negeri 1. Dan saat itu pula kita telah resmi berpisah dan memulai hidup kita yang baru di SMA masing – masing. Walaupun begitu, kita gak pernah lost contect, kita tetap berkomunikasi, baik lewat telefon maunpun jejeringan social di dunia maya.
Tapi, akhir – akhir ini aku punya masalah dengan Emon. Aku sebel banget sama dia. Gimana gak sebel coba, bayangin aja ketika kita melakukan sesuatu untuk seseorang yang kita sayang, tapi dia gak begitu peduli atas hasil yang kita peroleh. Hhuuft……rasanya aku pengen baget nimpuk tuh anak pake sendal !!

KaLo pada mau tau kenapa aku sampe segitu sebelnya ma nih anak,
Tepatnya Cerita_nya seperti ini :
Waktu itu Emon sms aku, dia minta tolong aku buat ngambilin SKHUN dia di SMP. Katanya sih, dia musti ngumpulin cepet – cepet. Dan keesokan harinya, tepatnya hari Jumat akupun pergi ke SMP dimana kita dulu menuntut ilmu dan bermaksud untuk menenyakannya. Sesampainya disekolah, ternyata pak Mul ( yang bawa kunci document penting ) udah pulang. Maklum waktu itu hari Jumat, pastinya dia terburu – buru untuk menunaikan ibadah Jumat.
Keesokan harinya aku mencoba untuk pergi ke SMP lagi, tapi saying waktu itu Pak Mul lagi ke luar kota, jadi aku bisa mengambil SKHUNnya itu lain waktu.
Senin, pukul 13.00 WIB, aku bersama seorang temanku pergi menemui pak Mul. Namun sayang, di depan pintu masuk ada beberapa oranng guru dan seorang kepala sekolah, sedang duduk – duduk.
             ( aku berjalan menemui guru – guru dan bersalaman ) Assalamuallaikum…..
            Waallaikumsalam…….( beberapa guru dan kepala sekolah itu menjawab)
            Mau ngapain Mbak ?? Tanya salah seorang guru itu
            Ini Pak, saya mau bertemu dengan Pak Mul. Pak Mul nya ada ?? tanyaku
            Oooo……ada itu diruang TU. Jawab salah seorang guru
Kemudian kepala sekolah itu kembali bertanya padaku
            Mau ngapain Mbak ketemu Pak Mul ?? dengan angkuhnya dia bertanya padaku
            (Dengan sedikit terbata – bata aku menjawab) Ini Pak, mau ngambil SKHUNnya temen saya. Dia sekarang lagi di Surabaya. Dan meminta saya untuk menggambilkan SKHUN miliknya.
Lho….ngapain kok kamu yang ngambil ?? emang ada surat penugasannya ?? sini coba saya liat ?? terus ngapain baru di ambil ?? wong udah hampir 3 tahun, kok baru inget kalo SKHUNnya masih disekolah  (dengan angkuhnya dia bicara padaku.)
Mungkin disinilah letak kesalahan aku. Aku terlalu jujur pada kepala sekolah itu. Mestinya aku hanya cukup bilang mau ngambil SKHUN. Tapi…..ya begitulah aku, gak bisa basa basi, hihihi
Yah…. Karna kepala sekolah itu Tanya, ya akhirnya aku jawab. Gini pak, anak ini sudah pindah ke Surabaya. Terus, saya dimintai untuk mengambilkan SKHUNnya. Kebetulan, dia nggak bisa pulang, soalnya belum ada liburan.
terus tahu nggak, kepala sekolah itu bilang apa !!
            Iya Mbak,,,tapi dimana mana itu surat- surat penting diambil oleh pemiliknya sendiri. Kamu tidak ada hak untuk mengambilkannya. Kecuali ada surat penugasan yang sah. Lagian, kenapa dia gak ambil sendiri?? Saya yakin itu, dia tidak mengambilnya sendiri karena suatu sebab yang belum diurusnya. Kok kamu sok sok_an ngambilin SKHUNnya !! Kamu itu ndak ada hak mbak. Biar dia aja yang ngambil !! dengan sombongnya dia berkata itu padaku.
Dan aku hanya bisa terdiam dan tak berkata apa – apa.
            Memangnya dia nggak punya keluarga disini ?? tanyanya lagi
            Ndak ada pak, sudah pindah ke Surabaya semua. Jawabku ketakutan.
Ya…..kalau mau diambil, ambil aja kalo bisa. Saya yakin pak Mul gak akan ngasih SKHUNnya itu. Sambil tersenyum sinis
Kemudian aku bersama temanku itu berjalan menemui pak Mul. Dan sesampainya diruangan itu, pak Mul memperlihatkan beberapa document tahun 2008. Dan ternyata SKHUNnya Emon itu belum di cap 3 jari. Akhirnya aku hanya bisa meminta no ujiannya saja.
Sesampainya dirumah, aku coba menghubungi Emon. Aku telfon dia, tapi nggak diangkat. Lalu sms dia :
“ Mon, ini nomer nya ….. ( blab la bla ). Kata pak Mul, SKHUN kamu gak bisa diambil soalnya belum ada cap 3 jarinya.”
Lalu Emon balas sms aku.
“ iya gak apa2. Makasih…….”
Sejak saat itu aku sebel banget sama Emon. Dia respon sms aku cuma begitu doank !!
Gimana gak sebel, udah dibela – belain ambil SKHUNnya sampai dimarah – marahin. Eh……tanggepannya Cuma gitu doank !!
Emon, akhir – akhir ini aku gak mau balas sms kamu, bukan karena apa. Aku pengen kamu bisa menghargai jerih payah orang lain. Aku pengen kamu gak di benci oleh banyak orang ketika kamu nanti terjun di masyarakat. Dan coba untuk berintropeksi diri, dan jadika orang disekelilingmu bahagia. Kamu pernah bilang, kamu bakalan ngabulin permintaan aku apa aja asalkan gak yang mahal. Emon……denger ya, aku tuh gak pernah minta suatu balasan yang memang udah menjadi kewajiban aku. Jujur….aku gak suka kamu kayak gitu. Itu berarti kamu adalah tipe orang yang selalu menilai orang dengan harta.
Dan saat ini aku udah memaafkan kamu. Semoga gak diulangi lagi ya……..




Sahatab Selamanya…………….!!